Muhammad Sya'ban Abdurrahman

30 Juni 2011 silam, Muhammad Sya`ban Abdurrahman (18) mendatangi Polsek Bolo, NTB, pada dini hari dan mengaku akan melapor. Di saat bersamaan, ia langsung menusuk sebilah sangkur ke perut Brigadir Rokhmad yg sedang tugas piket. Korban bersimbah darah, dan tewas di tempat. Ia mengalami luka robek di perut.

Jika Polisi (Densus 88) masih terus bertindak arogan, membunuh-bunuhi muslimin dan se-wenang-wenang serta tidak segera dibubarkan, bisa jadi kejadian seperti di atas akan terus terulang. Akan terus terlahir Muhammad Sya`ban Abdurrahman - Muhammad Sya`ban Abdurrahman yang lainnya. Jangan salahkan Muhammad Sya`ban Abdurrahman, karena dia hanya membalas perlakuan "polisi" pada saudara-saudaranya sesama muslim. 

Bahkan tak tertutup kemungkinan, kejadian ini akan menular disetiap kota-kota besar di indonesia. Jika ini terjadi, maka setiap detik polisi dan keluarga polisi akan senantiasa terancam nyawanya. Sekali lagi jangan salahkan Muhammad Sya`ban Abdurrahman, sebab Densus 88 lah yang menciptakan permusuhan antara warga sipil dengan kepolisian.