SERANG – Satibi (38), warga Kampung Baru, Desa Pasanggrahan, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang terpaksa dirawat di RSUD Serang, setelah kaki kirinya ditembus peluru milik anggota Densus 88 Mabes Polri, Briptu Herlambang, Rabu (29/6). Korban ditembak saat dirinya meminta ganti rugi, karena mobilnya ditabrak keluarga tersangka.
Dari pantauan kami, saat ini kondisi korban masih lemah di ruang Dahlia kamar 4 RSUD Serang, usai menjalani pemeriksaan tim medis. Pasalnya, proyektil yang bersarang di kaki kiri korban belum dioperasi penggangkatan karena masih menunggu tim dokter.
Penuturan adik korban, Mahdi, penembakan terhadap kakaknya oleh oknum Densus 88 tersebut terjadi sekitar pukul 13.00 WIB di rumah Aeng, pemilik angkot terbanyak di kampung Cikoneng, Desa Batu Kuwung, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang.
Sementara, menurut cerita korban, awal permasalahan dengan keluarga tersangka, ketika dirinya bersama rombongan usai menghadiri acara resepsi pernikahan salah satu temanya di Kota Serang, Minggu (26/6), sesampainya di permpatan lampu merah, tiba-tiba motor Vespa yang berada percis di depan mobil X over yang ditunggangi korban bersama temanya berhenti mendadak, melihat gelagat membahayakan korban pun terpaksa berhenti mendadak.
Namun, lanjut Satibi, tidak disangka dari arah belakang angkot yang diduga milik H. Aeng tersebut menabrak mobil korban, yang mengakibatkan bumpar belakang mobil korban rusak.
“Sempat kita musyawarahkan, namun karena supir mengaku tidak memiliki uang, meminta kami untuk menemuinya di rumah bosnya yang di sebut-sebut H. Aeng,” kata Satibi saat dimintai komentarnya di ruang perawatan RSUD Serang.
Sesuai dengan hari yang disepakati yakni Rabu (29/6), kemarin. Satibi bersama Doni (teman korban) mendatangi rumah H. Aeng, setibanya di rumah H. Aeng, korban langsung bertemu H Aeng dan dua orang yang tidak dikenal.
“Saya hanya mau minta ganti sesuai kerusakan mobil saya, sebesar dua juta, tapi pak Aeng minta bagi dua,” ungkap Korban.
Saat kedunya saling ngotot, tiba-tiba salah seorang yang hadir disitu langsung mengeluarkan senjata dan mengarahkan ke arah kaki Satibi. “Saya tidak bisa menghindar, karena saat dia mengeluarkan senjata langsung menembakan ke arah kaki saya,” aku Satibi.
Satibi juga mengatakan, sebelumnya dirinya juga tidak mengetahui kalau yang bersenjata tersebut adalah polisi.
“Saya awalnya tidak tau kalau Herlambang itu Polisi, cuman katanya itu adik ipar pak Aeng,” kata Satibi.
Ternyata polisi tersebut masih aktif sebagai anggota densus 88.
Anggota Sub Bidang Mediasi Komnas HAM, Ridha Saleh membenarkan anggota Densus 88 terlibat dalam penyerangan dan perusakan ke sekretariat Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sulawesi Selatan, Kamis (4/3).
Seorang anggota Densus 88, terlibat dalam penyerangan Kantor Sekretariat HMI di Makassar Sulawesi Selatan,” katanya, Ahad (7/3).
kebiadaban densus 88, densus biadab, penyiksaan ala densus 88, pelanggaran ham densus 88, koboi densus 88
Dari pantauan kami, saat ini kondisi korban masih lemah di ruang Dahlia kamar 4 RSUD Serang, usai menjalani pemeriksaan tim medis. Pasalnya, proyektil yang bersarang di kaki kiri korban belum dioperasi penggangkatan karena masih menunggu tim dokter.
Penuturan adik korban, Mahdi, penembakan terhadap kakaknya oleh oknum Densus 88 tersebut terjadi sekitar pukul 13.00 WIB di rumah Aeng, pemilik angkot terbanyak di kampung Cikoneng, Desa Batu Kuwung, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang.
Sementara, menurut cerita korban, awal permasalahan dengan keluarga tersangka, ketika dirinya bersama rombongan usai menghadiri acara resepsi pernikahan salah satu temanya di Kota Serang, Minggu (26/6), sesampainya di permpatan lampu merah, tiba-tiba motor Vespa yang berada percis di depan mobil X over yang ditunggangi korban bersama temanya berhenti mendadak, melihat gelagat membahayakan korban pun terpaksa berhenti mendadak.
Namun, lanjut Satibi, tidak disangka dari arah belakang angkot yang diduga milik H. Aeng tersebut menabrak mobil korban, yang mengakibatkan bumpar belakang mobil korban rusak.
“Sempat kita musyawarahkan, namun karena supir mengaku tidak memiliki uang, meminta kami untuk menemuinya di rumah bosnya yang di sebut-sebut H. Aeng,” kata Satibi saat dimintai komentarnya di ruang perawatan RSUD Serang.
Sesuai dengan hari yang disepakati yakni Rabu (29/6), kemarin. Satibi bersama Doni (teman korban) mendatangi rumah H. Aeng, setibanya di rumah H. Aeng, korban langsung bertemu H Aeng dan dua orang yang tidak dikenal.
“Saya hanya mau minta ganti sesuai kerusakan mobil saya, sebesar dua juta, tapi pak Aeng minta bagi dua,” ungkap Korban.
Saat kedunya saling ngotot, tiba-tiba salah seorang yang hadir disitu langsung mengeluarkan senjata dan mengarahkan ke arah kaki Satibi. “Saya tidak bisa menghindar, karena saat dia mengeluarkan senjata langsung menembakan ke arah kaki saya,” aku Satibi.
Satibi juga mengatakan, sebelumnya dirinya juga tidak mengetahui kalau yang bersenjata tersebut adalah polisi.
“Saya awalnya tidak tau kalau Herlambang itu Polisi, cuman katanya itu adik ipar pak Aeng,” kata Satibi.
Ternyata polisi tersebut masih aktif sebagai anggota densus 88.
Densus 88 Terlibat Penyerangan HMI Sulsel
Anggota Sub Bidang Mediasi Komnas HAM, Ridha Saleh membenarkan anggota Densus 88 terlibat dalam penyerangan dan perusakan ke sekretariat Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sulawesi Selatan, Kamis (4/3).
Seorang anggota Densus 88, terlibat dalam penyerangan Kantor Sekretariat HMI di Makassar Sulawesi Selatan,” katanya, Ahad (7/3).
kebiadaban densus 88, densus biadab, penyiksaan ala densus 88, pelanggaran ham densus 88, koboi densus 88