DENSUS 88 : COPET DAN MALING KELAPARAN

Detasemen Yesus 88 telah mengambil uang milik almarhum tersangka terorisme, Sigit Qurdowi. Keterangan itu disampaikan oleh penasehat hukum keluarga Sigit, Anies Prijo Anshorie, Senin (16/5/2011) lalu. Padahal, menurut pengacara Tim Pengacara Muslim tersebut, uang sebesar Rp. 53,2 juta itu sama sekali tidak terkait dengan persoalan terorisme. Uang itu adalah hasil menjual rumah orang tuanya di Mojosongo yang diberikan kepada Sigit alias warisan.

Selain itu, kata dia, mengenai dua senjata laras panjang tersebut yang benar senapan angin milik orang tua Sigit. Tetapi, satu senapan sudah rusak dan satunya masih bisa digunakan dan biasa untuk berburu burung oleh orang tuanya.

"Sebuah samurai yang ditemukan oleh tim Densus, milik kakeknya Sigit yang diberikan oleh Keraton Surakarta. Rompi juga milik orang tua Sigit yang dibeli dari Jakarta. Jadi tidak ada hubungannya dengan yang didakwakan Sigit," katanya.

Bahkan, kata dia, soal serbuk arang warna hitam yang ditemukan oleh polisi di rumah tersebut, hanya bahan untuk merias pengantin karena orang tua Sigit sebagai perias dan menyewakan pakaian pengantin.

Sementara itu Densus 88 terus melakukan aksi brutalnya. Setelah memberondong Sigit Qurdowi, Densus 88 diberitakan telah menangkap seorang pelaku diduga teroris jaringan bom Cirebon yang berinisial JM di Kabupaten Karanganyar. "Tersangka JM ditangkap pada hari Selasa (17/5) di Jalan Adi Sumarmo Colomadu, Kabupaten Karanganyar," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar di Jakarta, Rabu (18/5/2011)

kebiadaban densus 88, densus biadab, penyiksaan ala densus 88, pelanggaran ham densus 88, densus 88 dibiayai kafir, Densus 88 brutal dan sadis